Festival ikan-ikan merupakan festival yang memamerkan tarian dengan properti yang menyerupai boneka ikan dengan bambu sebagai kulitnya, ukuran yang besar dengan pernak-pernik sebagai hiasan tambahan. Ikan-pikan diarak dan digerakan sesuai dengan irama dan syair dari musik melayu yang didendangkan. Festival ini bertujuan untuk mensyukuri Rahmad Tuhan atas hasil panen ikan yang berlimpah ruah kepada masyarakat pesisir pantai Kota Bengkulu.
Kabupaten Lebong adalah salah sebuah kabupaten di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten Lebong beribukota di Tubei. Kabupaten Lebong dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan UU No. 39 Tahun 2003. Kabupaten ini terletak di posisi 105º-108º Bujur Timur dan 02º,65’-03º,60’ Lintang Selatan di sepanjang Bukit Barisan.
Bengkulu Selatan adalah sebuah kabupaten di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten Bengkulu Selatan berdiri berdasarkan Keputusan Gubernur Militer Daerah Militer Istimewa Sumatra Selatan pada tanggal 8 Maret 1949 Nomor GB/27/1949 tentang pengangkatan Baksir sebagai Bupati Bengkulu Selatan (sebelumnya bernama kabupaten Manna Kaur 1945–1948 dan kabupaten Seluma Manna Kaur 1948–1949).
Kabupaten Mukomuko terbentuk pada tanggal 25 Februari 2003, terbagi menjadi 15 Kecamatan, 148 Desa, dan 3 Kelurahan dan Saat ini dipimpin oleh bupati yaitu Bapak Chirul Huda, ragam suku budaya, ragam pesona wisata yang indah, ragam hasil alam yang melimpah sehingga menunjang perkembangan perekonomian dan pemerintah Kabupaten ini. “Siapo yang tau, sambal apo nan paling lemak di Bengkulu?? “Sambal Lokan” Namonyo.
Tari ini gerakannya berayun-ayun sambil mengembangkan dua tangan seperti burung yang terbang di awan dan diiringi dengan bambu tua yang diukir sehingga menimbulkan nada yang sangat indah di beri nama Serunai, dan tari ini dilakukan oleh gadis-gadis desa yang sangat cantik jelita sambil memakai baju berwarna merah yang mana selalu di awasi dengan laki-laki yang mempunyai ilmu silat yang selalu menemani gadis-gadis saat menari. Tarian ini digunakan pada hari-hari tertentu yakni di acara Pernikahan, Sambut Tamu Adat dan tari Persembahan.
Terletak pada wilayah paling selatan Provinsi Bengkulu. Terdiri dari 15 Kecamatan dan merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, yang secara resmi terbentuk pada tanggal 27 Januari 2003 diatur dalam UU No. 3 tahun 2003.
Sungguh jelita Kaur kite ini, tebarkan pesona di atas cakrawala, tak berujung dipandang lamanya. Keindahan destinasi wisata bahari, alam, religi, sejarah dan kuliner menjanjikan keragaman bagi insan yang berada dan datang ke-Kabupaten ini.
Bumei Sehasen, Selaras, Elok, Harmonis Aman dan Sentosa itulah Kepahiang. Kabupaten ini diresmikan pada 7 Januari 2004, Mayoritas penduduk Kabupaten Kepahiang adalah suku Rejang, dalam bahasa Kepahiang disebut Hejang.
Sepanjanng perjalanan menuju Kabupaten Kepahiang pengunjung akan disuguhkan hijau pegunungan suasananya sejuk dan tenang yang masih sangat khas akan kebudayaan setempat. Terletak di jajaran pegunungan.
Kabupaten Kepahiang menjadi pusat perkebunan buah-buahan tropis, pisang, nanas, buah naga dan masih banyak buah tropis lainnya bisa dijumpai dengan mudah serta hasil olahannya dijadikan oleh-oleh khas Kabupaten.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.515.76 km2 dan populasi sekitar 257.498 jiwa. Ibukota nya adalah Curup yang sering disebut kota Idama, kota sejuk alami yang asri, karena Kabupaten ini terletak dilereng pegunungan bukit barisan dan berjarak 85 km dari kota Kota Bengkulu yang merupakan ibukota Provinsi. Kabupaten secara resmi terbentuk pada 29 Mei 1880 dan dasar hukum UU No.28 Tahun 1959.
Yang berarti persatuan dan kesatuan dalam masyarakat Rejang Lebong yang senantiasa bertandaskan musyawarah dan mufakat.
Adapun kebudayaan masyarakat Rejang yang telah dilestarikan turun temurun yaitu salah satunuya adalah kesenian hadroh salah satu kebudayaan yang dibawa oleh tokoh-tokoh agama islam di Bengkulu tepatnya di Kabupaten Rejang Lebong pada saat itu dan dilestarikan oleh masyarakat Rejang Lebong sampai saat ini. Kesenian ini dapat dilihat dalam prosesi perkawinan dan acar-acar hajatan lainnya, adapun nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian ini adalah nilai sosial, nilai keagamaan dan nilai keindahan. Biasanya Hadroh dibawakan oleh beberapa tokoh agama yang dimainkan oleh kaum laki-laki.
Bengkulu Utara adalah salah satu Kabupaten tertua di Provinsi Bengkulu yang terletak di kawasan pesisir pantai barat Sumatera. Memiliki luas daerah 4424,60 km2 yang terdiri dari 19 Kecamatan, 215 Desa serta 4 suku asli digambarkan disalah satu desa kecil nan indah dan damai menyatu padu dalam perbedaan agama, suku, adat dan budaya.
Disepanjang mata memandang sungguh nan elok bumi Ratu Samban.Wisata alam yang memanjakan mata, bersatu dengan wisata bahari dan sejarah religi ditambah surga tersembunyi dari pulau Enggano.
Setiap suku atau daerah mempunyai tata cara pelaksanaan upacara perkawinan. Untuk daerah Bengkulu Utara tata cara pelaksanaan perkawinan disebut dengan Bekejai. Upacara perkawinan adat kejai adalah adalah upacara perkawinan yang dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari tradisi yang berkaitan dengan Suku Rejang. Hal itu tercermin dari rangkaian kegiatan acara mulai dari rangkaian upacara sebelum perkawinan, rangkaian pelaksanaan perkawinan, dan rangkaian acara sesudah perkawinan. Upacara perkawinan adat kejai mempunyai tujuan diataranya adalah untuk keselamatan. Masyarakat Bengkulu Utara meyakini bahwa perkawinan yang dilaksanakan melalui Bekejai akan membawa keluarga menjadi keluarga yang bahagia lahir dan batin, serta meraih kesuksesan, disamping dapat menghalangi dari bencana. Hal itu diyakini karena dalam pelaksanaan upacara adat, ada suatu upacara yang disebut setepung setawar atau penolak bala yang diyakini dapat menghantar mereka ke tujuan yang hendak dicapai dalam pernikahan. Tujuan lainnya dari upacara ini adalah: upacara peresmian pernikahan, pelestarian nilai-nilai tradisi yang tumbuh dan berkembang dan meningkatkan budaya gotong royong guna membangun persatuan dan kesatuan.